Minggu, 28 Oktober 2012

Dampak Globalisasi terhadap Budaya Bangsa



BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang.
Globalisasi merupakan sebuah kenyataan yang harus dihadapi seluruh bangsa di dunia tak terkecuali bangsa Indonesia sehingga hal tersebut akan membawa dampak, baik positif maupun negative terhadap bangsa Indonesia. Atas dasar masalah yang diuraikan diatas itulah makalah ini disusun, disamping itu  adalah untuk memenuhi tugas individu dalam mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraaan.
B.       Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah makalah ini akan membahas beberapa hal sebagai berikut :
1.         Apakah definisi globalisasi ?
2.         Apakah definisi kebudayaan ?
3.         Bagaimanakah kebudayaan bangsa Indonesia itu ?
4.         Bagaimanakah dampak globalisasi terhadap budaya bangsa Indonesia ?
C.       Tujuan Penulisan.
Tujuan merupakan ungkapan sasaran-sasaran yang ingim dicapai dalam makalah ini. Dalam makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut :
1.         Untuk mengetahui definisi dari globalisasi.
2.         Untuk mengetahui definisi dari kebudayaan
3.         Untuk mengetahui kebudayaan bangsa Indonesia
4.         Untuk mengetahui dampak globalisasi terhadap budaya bangsa Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN
A.       Pengertian Globalisasi.
Globalisasi berasal dari kata Globe yang berarti bola bumi, bulatan, yaitu peta bumi yang berbentuk bulat seperti bumi atau miniature planet bumi. Dari kata Globe menjadi global yang berarti keseluruhan yang bersangkut paut atau meliputi seluruh dunia, sehingga kata mengglobal berarti meluas ke seluruh dunia/mendunia dan Globalisasi mempunyai arti proses masuk ke ruang lingkup dunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi merupakan perkembangan kontemporer yang mempunyai pengaruh dalam mendorong munculnya berbagai kemungkinan tentang perubahan dunia yang akan berlangsung, Globalisasi diartikan sebagai proses yang menghasilkan dunia tunggal (Robertson, 1992: 397). Sehingga masyarakat diseluruh dunia menjadi tergantung di semua aspek kehidupannya baik secara politik, ekonomi, dan cultural dan cakupan ketergantungan ini benar-benar mengglobal. Kini orang dapat berbicara mengenai struktur global hubungan politik, ekonomi, dan kultural yang berkembang melampaui batas tradisional dan mengikat satuan masyarakat yang sebelumnya terpisah dalam satu system[1]. Atau dapat pula didefinisikan sebagai penyebaran kebiasaan-kebiasaan yang mendunia, ekspansi hubungan yang melintasi benua, organisasi dari kehidupan social pada skala global, dan pertumbuhan dari sebuah kesadaran global bersama[2]. 
B.       Pengertian Kebudayaan
Mengenai definisi “kebudayaan”, telah banyak sarjana-sarjana ilmu sosial yang mencoba menerangkan atau setidaknya telah menyusun definisinya, tetapi definisi tersebut mempunyai inti yang sama sehingga, definisi kebudayaan menurut ilmu sosial adalah semua yang meliputi kelakuan dan hasil kelakuan manusia, yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatkan dengan belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat.[3]
C.       Kebudayaan Bangsa Indonesia.
Manusia tidak dapat dipisahkan dengan budaya dan apabila membicarakan mengenai budaya maka tidak akan pernah ada habisnya, karena budaya akan selalu berkembang seiring berjalanna waktu dan kegiatan manusia. Begitu pula dengan bangsa Indonesia yang merupakan bangsa yang kaya akan budaya, Bangsa Indonesia mempunyai berbagai macam kebudayaan local yang amat banyak sehingga disetiap daerah mempunyai suatu kebudayaan sendiri dan berbeda dengan kebudayaan dari masyarakat di daerah lain yang meliputi berbagai unsur seperti unsure kepercayaan, kesenian, kemasyarakatan, kebahasaan dan masih banyak lagi. Selain hal-hal tersebut Bangsa Indonesia juga mempunyai beberapa kebudayaan yang bersifat ketimuran dalam pergaulan, mengutamakan kesopanan, keramah tamahan dan bergotong royong dalam mengerjakan hal-hal yang berat sehingga dirasa hal yang berat tersebut menjadi ringan, nilai-nilai yang unik tersebut pulalah yang menyebabkan Bangsa Lain terpikat dan tertarik dengan kebudayaan Bangsa Indonesia.
D.       Dampak Globalisasi terhadap Kebudayaan Bangsa Indonesia.
Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia. Derasnya arus informasi dan telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah kecenderengan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya. Budaya Indonesia yang dulunya ramah-tamah, gotong royong, dan sopan sekarang mulai memudar. Saat ini saat tekhnologi semakin maju, ironisnya kebudayaan-kebudayaan Bangsa yang begitu indah semakin terkikis sedikit demi sedikit. Di Tapanuli (Sumatra Utara) misalnya, dua puluh tahun yang lalu anak-anak remajanya masih banyak yang berminat untuk belajar tari tor-tor dan tagading (alat music batak)bahkan hampir setiap ada acara adat atau ritual remaja disana selalu diundang pentas sebagai hiburan budaya. sedikit. Hal lain yang merupakan pengaruh atau dampak dari globalisasi adalah perubahan dalam kebudayaan berbahasa terutama dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sudah lazim di Indonesia untuk menyebut orang kedua tunggal dengan bapak, ibu, pak, bu, saudara, anda, dibandingkan kau atau kamu sebagai pertimbangan nilai rasa. Sekarang ada kecenderungan di kalangan anak muda yang lebih suka menggunakan bahasa Indonesia dialek Jakarta seperti penyebutan  kata gue (saya) dan lu (kamu). Selain itu kita sering dengar anak muda menggunakan bahasa Indonesia dengan dicampur bahasa Inggris seperti OK, No Problem, dan Yes, bahkan kata-kata makian sekalipun yang sering kita dengar di film-film barat sering diucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu gaya berpakaian remaja Indonesia yang dulunya menjunjung tinggi norma kesopanan telah berubah mengikuti perkembangan zaman. Ada kecenderungan bagi remaja terutama remaja putri di kota-kota besar memakai pakaian minim dan ketat yang memamerkan bagian tubuh tertentu. Budaya berpakaian minim dan ketat yang memamerkan bagian tubuh tertentu. Budaya berpakaian minim ini dianut dari film-film dan majalah-majalah luar negeri yang ditransformasikan ke dalam sinetron-sinetron Indonesia. Pada sisi inilah globalisasi telah merasuki berbagai budaya Timur(termasuk Indonesia) sehingga terbuka pulalah konflik nilai antara tekhnologi, globalisasi dan nilai-niali ketimuran. Tetapi dibalik dampak negative tersebut tersimpan dampak-dampak positif apabila kita menyadari dan memanfaatkannya
misalnya, dengan kehadiran internet kita dapat mempelajari budaya, mengetahui keadaan-keadaaan Negara lain secara cepat , dan lain-lain.

PENUTUP
KESIMPULAN

Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa globalisasi merupakan sebuah proses pengglobalan dunia sehingga antara dibelahan dunia satu dengan yang lainpun tampak tak bersekat dalam hal teknologi dan informasi sehingga hal ini tentu akan membawa dampak tersendiri bagi bangsa-bangsa di Dunia tak terkecuali Bangsa Indonesia.
  Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan budaya, bangsa yang dipandang unik oleh bangsa lain, akan tetapi seiring dengan berjalannya arus globalisasi maka budaya bangsa Indonesia itupun terkena dampak yang tidak sedikit pula, ada dampak yang negative dan ada pula dampak positif, dampak-dampak negative dari globalisasi terhadap budaya bangsa Indonesia itu diantaranya tampak pada pudarnya semangat gotong royong bangsa yang digantikan dengan sikap individualisme, berkurangnya kecintaan terhadap budaya local seperti tari-tarian, bahasa daerah, sampai dengan tumbuhnya pergaulan bebas terutama diwilayah-wilayah kota besar dan lain sebagainya. Tetapi globalisasi tidak selamanya membawa dampak negative apabila kita dapat memanfaatkannya dengan baik misalnya, dengan kehadiran internet kita dapat mempelajari budaya, mengetahui keadaan-keadaaan Negara lain secara cepat , dan lain-lain. Untuk itu kita sebagai bangsa Indonesia jangan sampai kita terlarut dalam arus globalisasi terutama dalam arus yang negtife tetapi seharusnya kita bisa memanfaatkan globalisasi untuk lebih mempelajari dan mengembangkan budaya, pengetahuan dan keilmuan kita.


DAFTAR PUSTAKA
1.         Sztompka, Piort. 2004. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Pustaka Prenada.
2.         Ritzer, George. 2006. The Globalization of Nothing. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.
3.         Prasetya, Joko Tri. 1998. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
4.         Budiyanto. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
5.         Tilar, H.A.R. 1997. Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Era Globalisasi. Jakarta: Grasindo.
Sumber lain:
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2008.
Echols, John.M. 2005. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia.
Http://hasraandre.blogspot.com. Diakses pada tanggal 16 Oktober 2012. Jam 15.00.





 Makalah ini ditulis oleh : Achmad Ashrofi.




[1] Piort Sztompka, Sosiologi Perubahan Sosial (Jakarta : Prenada, 2004) , hlm. 101.
[2] George Ritzer, The Globalization of Nothing (Yogyakarta : Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2006), hlm. 96.
[3] Drs. Joko Tri Prasetya dkk, Ilmu Budaya Dasar ( Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1998), hlm. 28-29.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar